Pasar Digital UMKM menjadi perbincangan yang sangat happening saat ini di kalangan BUMN dan juga UMKM. Sebab platform digital ini menjadi salah satu ekosistem yang melibatkan BUMN dan UMKM. PaDi UMKM akan menjadi tempat berjualan jasa dan barang UMKM kepada BUMN.
Diramalkan oleh beberapa pakar, situs belanja barang dan jasa BUMN ini akan memegang peranan penting dalam roda ekonomi Indonesia. Kita semua tahu jika BUMN selalu menjadi perusahaan besar yang sangat penting dalam memberikan keuntungan kepada negara.
Sama halnya dengan BUMN, UMKM juga melakukan hal yang sama. Mereka memberikan kontribusi yang sangat besar kepada negara. Mulai dari lapangan pekerjaan, produk domestik bruto serta penggerak roda ekonomi Indonesia.
Lapangan kerja yang diserap oleh UMKM berada di angka 116 juta jiwa, dan itu merupakan 97% dari total lapangan kerja yang tersedia saat ini di Indonesia. Belum lagi dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang disumbangkan oleh sektor ini mencapai Rp8ribu trilliun, 60% dari angka total PDB Indonesia yang mencapai Rp14ribu trilliun.
Memang di tahun 2020 ini, pandemi corona memberikan dampak yang sangat besar kepada UMKM terutama dari sisi pembiayaan dan juga tentunya permintaan yang menurun dari sebelumnya.
Dengan adanya sinergi antar Kementerian, yakni Kementerian BUMN dan Kementerian UMKM diharapkan dapat membangkitkan ekonomi nasional. Pemerintah telah melakukan beberapa program agar UMKM bisa bangkit dan mulai dari restukturisasi, subsidi bunga & pajak, dan juga bantuan presiden yang telah ramai diperbincangkan.
Selain sebagai upaya untuk menguatkan UMKM, salah satu keuntungan melakukan pengadaan barang dan jasa BUMN di PaDi UMKM adalah penggunaan biaya pembelanjaan dari masing-masing BUMN menjadi lebih terperinci dan juga tentunya lebih aman.
Hal itu juga didasarkan pada seluruh proses transaksi dilakukan secara online dan seluruh pembiayaan juga dilakukan secara non-tunai.
BUMN memang memiliki anggaran yang cukup besar untuk pengadaan barang dan jasa. Diperkirakan pengadaan barang dan jasa BUMN selama 1 tahun bisa mencapai Rp18 trilliun. Dengan dana yang cukup besar dan juga kehadiran PaDi UMKM, diharapkan UMKM bisa menyerap sebanyak-banyaknya pengadaan barang dan jasa BUMN.
Transaksi pengadaan barang dan jasa BUMN yang dilakukan di PaDi UMKM masih sebatas di bawah Rp14 Milliar. Jadi untuk proyek pengadaan barang dan jasa BUMN di atas Rp14 Milliar masih dilakukan dengan sistem tender.
Di akhir tahun 2021 nanti, dipastikan semua BUMN akan melakukan transaksi pengadaan barang dan jasa BUMN melalui PaDi UMKM. Dalam 6 bulan pertama, akan ada tambahan 30 BUMN, sedangkan 6 bulan setelahnya baru semua BUMN akan bergabung di PaDi UMKM.
Demikian juga dengan UMKM. Diharapkan UMKM dapat bergabung sebanyak-banyaknya di PaDi UMKM. Karena sangat amat disayangkan jika anggaran pengadaan barang dan jasa BUMN harus dialihkan ke pihak lain.